Day 2 - Midday to night
Mid Day Highlight:
After having breakkie and then took a shower, we back again to Federation Square to finally meet jeng Dewi beserta kidz maksudnya sih niece dan nephew-nya denk… 2 krucils yang gapek banget ngomong Aussie (ya ealah !!!), dari situ kita jalan balik menuju Melbourne Central sambil menyusuri St Paul Cathedral, Administration And Council Building, City Square, terus beli cokelat dulu di Haigh’s dan akhirnya State Library of Victoria yang letaknya persis di depan Melbourne Central untuk kemudian ke IKEA
Ini sebenernya agak-agak gak jelas, kita ceritanya mau ke IKEA, jadi ke Melbourne Central dulu naek train turun di Parliament building abis itu naek tram ke arah Richmond yang mana tempat IKEA berada…. Nggak jelas sebenarnya ngikutin mindset-nya siapa… Ayumi atau Tante Awi…hahaha… ya sudahlah ya nggak pa-pa… lagian kita memang nggak ada ide dan belum bener-bener survey lokasi, malah kebeneran bisa ngeliatin beberapa building yang OK punya selama kita walkie-walkie dan tentunya beli camikan coklat …..
Mampir dan beli beberapa potong coklat di Haigh’s, ternyata coklat mint-nya enak juga dan dark choco-nya juga. Disini wrapping nggak penting ya, cokelat cukup dibungkus dengan plastic transparan dan dilabeli berat dan harganya, penampilan nggak penting, beib! Yang penting rasanyaaa… hahaha….
Duh spring beneran dimanfaatin oleh Melbourians untuk berjemur, di depan State Library orang enak banget duduk-dudk di rumput, chit chat dengan teman-temannya, santai banget menikmati matahari, sebagian ada yang baca buku dan sebagian lain ada lah yang foto foto kayak kita begini…
BTW… di depan State Library ada Patung Joko Sutono hahaha..maksudnya patung sir Redmond Barry yang kebetulan seorang doctor of Laws dan hakim agung.... Tapi kenapa pake istilah "erected" ya ? Instead of "elected" (pertanyaan jail.... )
BTW memang daerah ini berdekatan dengan beberapa universitas macam RMIT dan Monash. That’s why so many young faces tersebar… benihhh kali tersebar yaaa….
Puas foto-foto kita masuk ke Melbourne Central … nahhh disitu ada yang kiut dengan dome-nya, dome-nya tinggi banget membentuk cone yang menaungi tower tinggi, tower itu isinya museum…pasti bingung deh… yah semacam menara di dalam menara kali yaaa…
Fact Sheet from mas Wiki
Contained underneath the shopping centre's massive glass cone sits the Coop's Shot Tower which was built on the site in 1888. After last being used in 1961, the tower was retained to become a focal-point of the centre, R.M. Williams and the Shot Tower Museum now take up the inside of it.
Large scale redevelopment of the city block bounded by Lonsdale, Swanston, La Trobe and Elizabeth Streets was studied in some detail during the 1960s and 1970s, being closely linked with work on the City Loopunderground railway. Early work on the site commenced in 1971 when land on the south side of La Trobe Street was acquired, to enable the cut and cover construction ofMuseum Station (now known as Melbourne Central). With planning for the site being carried out by the Melbourne Underground Rail Loop Authority from 1980, the railway station opened in 1981, but protracted negotiations failed to find an anchor tenant for the development, resulting in the State Government of Victoria deciding in 1983 that a private developer should be sought, that is when Kumagai Gumi enter the syndication.
The Melbourne Central shopping and office development was designed by Japanesearchitect Kisho Kurokawa in the Metabolist style, and constructed between 1986 and 1991 by Japanese firm Kumagai Gumi at a cost of $1.2 billion.
Kontraktor Jepang ini sepertinya menerangkan hubungan mengapa ada jam gede merk Seiko yang ada di depan museum di bawah cone itu tadi, yang memang merupakan hadiah untuk warga Melbourne. Jarum detiknya sempat dicopot pada saat renovasi, dan belum dipasang lagi.
Di dalam Melbourne Central juga ada yang diliat si salah satunya Oroton (buat pembanding harga untuk beli di outlet nanti hihihi…meski sebenernya pas kita kesitu Oroton lagi discount sih). Udah gitu sekalian cek cek keberadaan si botak Max Brenner daaaannn ……ndilalah liat gereja Scientology jadi inget Nicole Kidman sama Tom Cruise yaaaa…. Terusannya malah kita akhirnya maksi di Nando yang menurut mama-nya Ayumi halal…. Alhamdulillah enak rasanya meski sambel peri peri super Hot-nya buat lidah Indonesia mah nggak ada hot-hotnya, asem sih iya (peri-peri menurut Wiki itu bumbu asli Portuguese serupa dengan Angola, Namibia, Mozambique and South Africa yang terbuat dari crushed chillies, citrus peel, onion, garlic, pepper, salt, lemon juice, bay leaves, paprika, pimiento, basil, oregano, dan tarragon (ini apaan ya?)) ….. padahal juga nggak pernah lho kita makan Nando di Jakarta ….. oya untuk 38.95$ kita udah dapat ayam 1 ekor, chips, nasi kuning portugis semangkok kecil plus garden salad sepiring besar dan 1 buah mineral water… lumayan banget
Setelah kenyang kita masuk ke lantai bawah melbourne central untuk naik train lalu berhenti di Parliament station...
Ternyata naik ke permukaan mesti pake escalator yang steep banget, gak berani nengok ke belakang ... Curaamm...
Di seberang stasiun ada taman-taman di samping Treasury Building depan Windsor Hotel, termehek-mehek dengan kenyamanan taman yang lagi-lagi meriah dengan para youngster, para workers yang sedang lunch baik pake lunch box maupun take away food....dannn kebetulan memang kedatangan kita itu bertepatan dengan School Holiday jadi agak meriah...itu sebabnya Ayumi dan Al bisa ikut serta dalam journey kita. Lagi-lagi futu-futu ….
Perjalanan dilanjut dengan tram No.109 menuju Richmond untuk kemudian berhenti di IKEA, daaannnnn…. Termehek-mehek lihat goodies-nya, sampe sukses beli pisau dapur (oleh-oleh buat Enyak yang demen banget sama pisau .. hihihi…) dan saringan teh yang lucu dan imut buat oleh-oleh para mpok, daaannn baru nyadar nggak bawa ransel sehingga belanjaan dimampatkan pada sling bag punya saia…. Kebayang yah isinya 2 set pisau dapur plus belasan saringan teh, mau jualan nenggg??? Berasa tukang kredit hahaha…
Pulang dari IKEA, kami berpisah dari Dewi dan 2 krucils, tadinya mau langsung pulang, ehhhh ada yang pengen foto di depan tram tua… yang ternyata gratis, namanya City Circle Tram… ya udah kita putuskan untuk naek tram aja sampai tempat turun terdekat dengan hotel kita…..assyyiikkk…
Eittsss tunggu duluuuu ada futu yang dibuang sayang nih.... Exterior-nya Chatime dan kebetulan mampir dulu ke Pie Face abisan lucu sama brand-nya yang kiut... Beli yang walnut sama coklat... Enak ternyata... Tapi ya mesti hati-hati karena ternyata pie face jualan ham dan bacon :-(
Balik ke hotel, mandi dan shalat terus cabut lagi ke Melbourne Central kali ini bermaksud untuk makan desert di Max Brenner … tadinya si ada yang mau makmal di Indian resto sebelahnya, tapi nggak jadi … malah ngobrol sampe malem di Max Brenner, beli-beli coklat-nya dan find out ternyata waitress-nya anak sekolahan Indonesia… hihihi…what a world… sepertinya halnyadi Haigh, di sini coklat juga diujal blok-blok-an, bedanya… ada juga cokelat yang dijual per pcs dan harganya udah termasuk box cantik… rasa coklat meski dark masih terasa sedikit manis … cokelatnya banyak yang fusion sih.
Oya untuk desert kita makan cokelat shoufle, semacam cokelat brownie disiram cokelat dan dikasi es krim vanilla (optional), rasanya nggak machtig dan nggak terlalu manis, jadi berasa ringan di perut… buktinya kita masih bisa bawa Nando untuk dinner di take away…
(Bersambung)
-----------------------------------------
Previous Posting:
1-13 | Jakarta - Singapore - Sydney - Melbourne
2-13 | Melbourne | Causeway Inn On The Mall & surroundings
Now:
4-13 | Melbourne | Yara River - CBD Walk - Choco - IKEA
Next Posting:
6-13 | Melbourne | Queen Victoria Market - DFO Essendon
7-13 | Melbourne | Melbourne University - Journey to Sydney
8-13 | Sydney | Meriton Service Apartment & Surroundings
9-13 | Sydney | Hyde Park - Macquairie’s Points - Wooloomoloo Bay,
10-13 | Sydney | The Rock - Paddy’s - Darling Habour
11-13 | Sydney | Royal Botanic Garden - Sydney Opera House - Blue Mountain
12-13 | Sydney | Bondi Beach - DFO Drummyone - Imax Theatre
13-13 | Sydney – Singapore – Jakarta
No comments:
Post a Comment